Jika dahulu aku terus
berjuang untuk menyentuh hatimu,
Sekarang aku tak
peduli.
Jika dahulu aku selalu
menangis karena kau tak pernah mengakui keberadaanku,
Sekarang aku tak akan
peduli lagi.
Seberapa sering pun
kita bertemu, aku akan melihat pada obyek lain asal bukan dirimu.
Bukan aku telah
berhenti menyukaimu,
Bukan aku telah berubah
menjadi egois.
Bukan juga karena aku
telah lelah atau kecewa pada dirimu.
Bukan. Tapi aku
mengerti bahwa percuma mengharapkan apa yang tidak akan terjadi.
Karena ini mustahil.
Karena ini ditentang.
Seberapa keras aku
berusaha melakukannya, aku tahu aku telah bertindak bodoh.
Dan mulai saat ini aku
mencoba untuk menghentikan debaran yang tak lazim ini.
Menutup mataku
terhadapmu.
Juga menutup hatiku
padamu.
Semua akan kulepas..
akan ku coba untuk menghilangkannya.
Karena aku hanya ingin
hidup dalam kedamaian..
Karena kau pun tak akan
pernah mengerti apa itu damai.
Aku mengerti, aku hanya
tak lebih dari bocah kecil yang tak akan bisa menyentuh hatimu.
Maka dari itu, percuma
berharap.
Percuma, hanya akan
membuat hatiku terluka.
Aku tahu, apa pun yang
kulakukan, aku tetap tak akan bisa menjadi yang nomor satu bagimu.
Padahal, kau tahu
tidak? Kau yang kuletakkan di nomor satu orang terpenting dalam hidiupku.
Kau adalah
penyemangatku. Satu-satunya orang yang mau berusaha untuk mengertiku.
Satu-satunya teman yang mau menghargai segalanya dalam diriku.
Aku bahagia kau pernah
datang dalam hidupku.
Terima kasih, dan
selamat tinggal untuk perasaan yang tak tersampaikan ini. ^^
0 komentar:
Posting Komentar