Gimme a Time Machine
author : Blue
genre : Sad, romance, half songfict
length : 3 chapter, end..
Chapter three : This is the
story how my life was ended
—
Pohon
maple itu semakin terlihat rapuh dimakan usia. Batangnya tak lagi kokoh dan
mulai mengelupas. Daunnya hanya tinggal beberapa bahkan hampir tidak terlihat.
Tapi namja brunette itu masih setia berteduh di bawahnya.
“Uhh..
Taemin.. cepatlah datang.. aku punya kabar gembira untukmu..”
Tik. Tik. Tik.
Waktu yang
berlalu, angin yang behembus, atau pun degup yang bernyanyi tetaplah sama. Tapi
mengapa ia merasa segalanya berjalan sangat lambat? Apa karena batinnya yang
tersiksa rindu?
“Taemin..
datanglah. Katakanlah padaku bahwa saat itu kau menungguku di sini karena kau
merasa hati kita tersambung.. aku pun merasakannya, Tae.. dan sekarang, izinkan
aku mencoba untuk mempercayaimu. Datanglah dan aku akan mengatakan padamu bahwa
aku mencintaimu..”
Syuush..
Hanya
angin berhembus yang melambaikan helai rambut brunettenya. Hanya suara jerit
kesepian yang melolong pada setiap sudut hatinya.
“Apa kau
tahu? Semumur hidupku, tangisku hanya untukmu. Pertama kali aku tahu rasanya
menangis adalah saat aku tahu aku mencintaimu dengan cara yang salah. Dan
sekarang adalah untuk yang kedua kalinya aku merasakan pedihnya tangis. Karena
kebodohanku.”
Hampa
dilanda rindu.. tak akan terobati jika tidak bertemu.Bukankah itu amat
menyiksa?
“Ah..
mungkin kau tidak akan datang karena aku telah melukaimu teramat dalam. Jadi, ku
putuskan aku yang akan datang padamu. Tunggu aku, Taemin!”
—
11:58 PM @ University of Oklahoma,
America
Ia memandang
langit malam yang berhias bintang dengan tatapan datar. Dinginnya udara yang
berhembus tidak mengusik apa yang ia lakukan saat ini ; duduk di tepi puncak
gedung universitas.
Beku.
Hatinya beku, tak mampu merasakan
apa pun.
Pedih.
Luka yang tergores telah membusuk di
dalamnya.
Perih.
Bekas sayatan pilu yang membentang
sudah tak terasa lagi.
Mati.
Seolah tak bisa merasakan emosi apa
pun dalam dirinya.
Bagai jiwa yang masih enggan
meninggalkan raganya, ia hanya bisa diam tanpa melakukan apa pun.
Waktu yang
hampir mendekati tengah malam. Itulah yang membuatnya tetap duduk berdiam diri
di sana. Karena saat hari berganti esok nanti, ia akan melakukan pertunjukan
yang sangat ditunggunya selama ini.
.
If I'm able to meet you passing
through time and space
Even if it's heading to
The same conclusion, I'm sure
There won't be any regrets remaining
.
Even if it's heading to
The same conclusion, I'm sure
There won't be any regrets remaining
.
11:59:50 PM
Ia bangkit untuk
berdiri. Menarik nafas dalam, lalu melangkah maju lebih menepi. Melihat ke
bawah gedung, memastikan bahwa tidak akan ada seorang pun yang melihatnya
melakukan pertunjukkan.
“Taemin..?”
Tep.
Niatnya ia batalkan
sementara. Ia membalikkan badan dan menemukan sosok namja brunette yang sungguh
asing baginya.
“Siapa?”
Sosok itu melangkah
maju mendekati Taemin. Maniknya menatap lurus dan... mendalam padanya.
Sret.
Bayangan masa lalunya
kembali terputar di benaknya. Saat ia melihat mata itu.. entah kenapa ada
sesuatu yang bergolak di hatinya.
“Kau.. Jinki?”
Sosok dalam balutan
pakaian berwarana putih itu mengangguk.
“Kau.. datang
menemuiku?”
Sekali lagi, sosok itu
mengangguk. Taemin berhambur memeluknya erat. Air matanya tak terbendung lagi
dan kini ia menangis di pelukan namja itu.
“Bahkan kau datang
dengan memakai warna itu.. kau memang masih mengingat apa yang kusuka..”
Sosok itu menghapus air
mata yang mengalir di pipi tirus Taemin. Lalu mengangkat dagunya agar mereka
bisa bertatapan satu sama lain.
“Terima kasih..” Taemin
berbisik dengan selingan isakan kecil.
“Kau mau melakukannya?”
Taemin mengangguk.
“Ayo. Aku pun tidak
sabar menunggumu untuk segera datang padaku,” sosok itu menarik Taemin ke tepi,
lalu perlahan mendekatkan wajahnya pada Taemin, dan menyapu bibir Taemin dengan
bibir tebalnya.
12:00 AM
“Selamat ulang tahun”
Dengan satu gerakan
berikutnya, tubuh mereka berdua sudah tidak menapak. Dan sebelum terhempas ke
tanah dengan keras, sosok namja yang lebih besar melebur menjadi angin.
—
Itsumoyori sukoshi hiroi heya tada hitori it's over,
guess it's over
Futari de tsukuri age ta Story mo munashi ku
Konnani kantan ni kuzure teshimaunante
One mistake, got a one regret
"Daremo kanpeki janai" tte
Sou iiki ka setemitemo
Naniwo shitemo kizu ha iyase nakute
Ima Time Machine ni norikonde
Anatani ai ni iku, kotoga dekita nara
Mou nanimo negawa nai
Hakana ku te tohi kioku ninaru mae ni...
I need a time machine oh
I need a time machine oh
Hitori de sugo su jikan ha ososu gite
Ayamachi no batsuha amarinimo omoku
Anataga saigo ni nokoshita words
Ima demozutto rifurein toma ranai
Mada mune ga itamu
Just one mistake, just one regret
Wagamamamo ima ha itoshi kute
Ima Time Machine ni norikonde
Anatani ai ni iku, kotoga dekita nara
Mou nanimo negawa nai
Hakana ku te tohi kioku ninaru mae ni...
I need a time machine
Jikuu tobi koe te anatani ae tara.. tatoe onnaji
Ketsumatsu mukae tatoshitemokitto
Kui ha nokora nai hazu dakara
Ima time machine.. ni nori konde
Anata ni ai ni iku.. koto ga dekita nara
Mou na ni mo.. nega wa nai
Hakana ku te tohi kioku ninaru mae
ni...
Futari omoide wasurenai teshimau mae
ni..
Gimme a time machine..
Ohh.. gimme a time machine..
Oh.. gimme a time machine..
Kisah di dalam sebuah
lagu yang akan terus mewujud menjadi nyata dalam suatu belahan dunia saat lagu
itu terdengar..
—
Kenyataan di balik
cerita : Jinki mengalami kecelakaan dan tenggelam di lautan saat
dalam perjalanan menuju amerika.
—
END
Hayo.. pada tahu ga,
moral value yang terkandung di dalamnya? #enggaak..
Saya buat cerita ini
berdasarkan satu kalimat pepatah sederhana :
Wassalam,
Blue
0 komentar:
Posting Komentar